Langsung ke konten utama

Mengetahui Lebih Jauh tentang "Di mana" dan "Dimana"

Menurut Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan "Kata depan di, ke, dan dari ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti kepada dan daripada."

Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" atau "dimana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya).

Penggunaan "dimana" atau "di mana" sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata "yang" sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian, hindari penggunaan bentuk "Di mana" dan "Dimana" termasuk dalam penulisan keterangan rumus matematika.

Kaidah tata bahasa Indonesia memiliki kosa kata yang cukup untuk menerjemahkan "who", "where", "which", "whom" tanpa menggunakan kata "di mana" atau "dimana". Contoh-contoh:

•Dari artikel Kantin: Kantin adalah sebuah ruangan dalam sebuah gedung umum di mana para pengunjung dapat makan.
•Usul perbaikan: Kantin adalah sebuah ruangan di dalam sebuah gedung umum yang dapat digunakan (oleh) pengunjungnya untuk makan.
•Dari artikel Tegangan permukaan: Tegangan permukaan = F / L dimana :
F = gaya (newton)
L = panjang m).[sic]

•Usul perbaikan (rubah struktur kalimat): Jika
F = gaya (newton) dan
L = panjang (m),
maka tegangan permukaan S dapat ditulis sebagai S = F / L.

•Dari kalimat bahasa Inggris: Land which is to be planted only with rice.
•Usul terjemahan: Lahan yang akan ditanami padi saja. 

•Sebuah kalimat bahasa Indonesia: Ia kembali ke Jakarta, di mana ia dilahirkan. (yang bila diterjemahkan ke bahasa Inggris secara tata bahasa benar)
•Usul perbaikan: Ia kembali ke Jakarta, tempat ia dilahirkan.

Kekisruhan ini mungkin disebabkan pengaruh oleh Ejaan Soewandi (1947) yang mengharuskan penulisan diserangkai dengan kata yang mengikutinya, baik sebagai kata depan maupun sebagai awalan.

Di mana 

Penggunaan "di mana" (selalu ditulis terpisah) yang betul adalah pada kalimat tanya, misalnya: "Di mana buku saya?"

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Preposisi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulisan 'Nya' dan 'Mu' (Tuhan)

Telah diketahui, bahwa penulisan kata ganti yang ditujukan kepada Tuhan (Allah) selalu menggunakan huruf besar, terkadang banyak ditemukan kesalahan dalam penulisannya, yaitu kurangnya tanda penghubung (-). Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: - Aku bersyukur kepadaNya atas rahmat yang telah diberikan kepadaku ==> seharusnya ditulis: Aku bersyukur kepada - Nya atas rahmat yang telah diberikan kepadaku - KepadaMu aku berdoa, terima kasih Tuhan. Amin. ==> seharusnya ditulis: Kepada - Mu aku berdoa, terima kasih Tuhan. Amin.

PENULISAN JUDUL: Penulisan Kata Ulang, Kata Depan dan Kata Sambung

PENULISAN KATA ULANG Penulisan kata ulang untuk  huruf pertama pada kata pertama menggunakan huruf Kapital  dan pada  huruf pertama pada kata kedua menggunakan huruf kecil (2 & 3) . Bila pengulangan kata berupa kata dasar (1), maka penulisannya menggunakan huruf kapital pada huruf pertama. Contoh: 1. Pendidikan Budi Pekerti untuk  Anak-Anak  Sekolah Dasar 2. Lari  Terbirit-birit  Masuk Ladang Orang 3.  Kata-katanya  Tidak Layak Diucapkan PENULISAN KATA DEPAN Kata depan (preposisi) yang  terletak di tengah penulisan judul tidak ditulis dengan huruf besar pada huruf pertamanya . Apabila kata depan  ditulis di awal penulisan judul, maka menggunakan huruf besar pada huruf pertamanya . Contoh: -  Di  Hampar Biru Tudung Langit - Keluhan Petani Pantura  terhadap  Kelangkaan Pupuk SP 36 - Dukungan Pelaksanaan FFI 2007  di  Pekanbaru Daftar Kata-kata Depan:   di, ke, pada, kepada, dari, daripada, terhad...