Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label EYD

PREPOSISI

Preposisi atau  kata depan  adalah  kata  yang merangkaikan kata-kata atau bagian  kalimat  dan biasanya diikuti oleh  nomina  atau  pronomina . Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya  di  dan  untuk , atau gabungan kata, misalnya  bersama  atau  sampai dengan . Penggolongan Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan: Preposisi yang menandai tempat. Misalnya  di ,  ke ,  dari . Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya  untuk ,  guna . Preposisi yang menandai waktu. Misalnya  hingga ,  hampir . Preposisi yang menandai sebab. Misalnya  demi ,  atas . Di, ke, dari Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "ditempat", diba...

Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Menulis Angka

Tahukah anda, bahwa menulis angka numerik berbeda dengan menulis angka Romawi?? Mari kita lihat beberapa contoh di bawah ini: Peringatan HUT Kota Otonom Tanjungpinang ke-7 diperingati secara meriah. (numerik) Peringatan HUT Kota Otonom Tanjungpinang VII diperingati secara meriah. (Romawi) Peringatan HUT Kota Otonom Tanjungpinang ketujuh diperingati secara meriah. (tulisan) ==>  jangan ditulis  ke tujuh , tetapi disambung Berikut di bawah ini akan diberikan beberapa contoh yang sering ditemukan sebagai kesalahan besar dalam menulis judul: Penangkapan 5 Tersangka Kasus Obat Terlarang di Surabaya ==>  seharusnya ditulis ==>  Penangkapan Lima Tersangka Kasus Obat Terlarang di Surabaya. Selanjutnya perhatikan kalimat berikut di bawah ini: Penangkapan  15  Terasangka kasus Obat Terlarang di Surabaya (ditulis dengan angka karena terdiri dari dua buah angka. Pada penulisan Judul, bila angka terdiri dari sebuah saja, maka harus ditulis dengan huruf, selebih...

Penulisan Kata Ulang

Seringkali kita menemukan penulisan kata ulang yang ditulis tidak benar dalam penulisan judul. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: 1. Untuk kata ulang yang berupa kata ulang sempurna, semua unsur kata ulang ditulis dengan huruf awal berupa huruf kapital. Contoh:  - Pengevakuasian Barang-barang Pasca Banjir Luapan Ciliwung ==> seharusnya ditulis: Pengevakuasian Barang-Barang Pasca Banjir Luapan Ciliwung 2. Untuk kata ulang tidak sempurna/berimbuhan, kata pertama ditulis dengan huruf awal berupa huruf kapital dan kata kedua ditulis dengan huruf awal berupa huruf kecil. Contoh: - PUISI: Berlari-Lari Aku Mengejar ==> seharusnya ditulis: PUISI: Berlari-lari Aku Mengejar  Penulisan Kata Ulang pada Judul Sedangkan penulisan kata ulang yang tidak dituliskan di dalam judul pun terkadang banyak terdapat kesalahan, yaitu kurangnya tanda penghubung (-). Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: - Ia lari terbirit birit hingga meninggalkan tasnya di beranda. ==> seharusnya d...

Penulisan 'Nya' dan 'Mu' (Tuhan)

Telah diketahui, bahwa penulisan kata ganti yang ditujukan kepada Tuhan (Allah) selalu menggunakan huruf besar, terkadang banyak ditemukan kesalahan dalam penulisannya, yaitu kurangnya tanda penghubung (-). Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: - Aku bersyukur kepadaNya atas rahmat yang telah diberikan kepadaku ==> seharusnya ditulis: Aku bersyukur kepada - Nya atas rahmat yang telah diberikan kepadaku - KepadaMu aku berdoa, terima kasih Tuhan. Amin. ==> seharusnya ditulis: Kepada - Mu aku berdoa, terima kasih Tuhan. Amin.

Mengetahui Lebih Jauh tentang "Di mana" dan "Dimana"

Menurut  Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan  "Kata depan  di, ke , dan  dari  ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya kecuali di dalam gabungan kata yang sudah lazim dianggap sebagai satu kata seperti  kepada  dan  daripada ." Untuk menghubungkan dua klausa tidak sederajat, bahasa Indonesia tidak mengenal bentuk "di mana" atau "dimana" (padanan dalam bahasa Inggris adalah "who", "whom", "which", atau "where") atau variasinya ("dalam mana", "dengan mana", "yang mana", dan sebagainya). Penggunaan "dimana" atau "di mana" sebagai kata penghubung sangat sering terjadi pada penerjemahan naskah dari bahasa-bahasa Indo-Eropa ke bahasa Indonesia. Pada dasarnya, bahasa Indonesia hanya mengenal kata  "yang"  sebagai kata penghubung untuk kepentingan itu dan penggunaannya pun terbatas. Dengan demikian,  hindari penggunaan bentuk "Di mana...

ATURAN PENULISAN TANDA BACA: Garis Miring (/)

1. Tanda garis miring dipakai di dalam nomor surat dan nomor pada alamat dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua tahun takwim.  Misalnya: No. 7/PK/1973 Jalan Kramat III/10 Tahun anggaran 1985/1986  2. Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata atau, tiap.  Misalnya: Dikirimkan lewat darat/laut (dikirimkan lewat darat atau laut) Harganya Rp25,00/lembar (harganya Rp25,00 tiap lembar) Sumber: Wikisource