Langsung ke konten utama

Beberapa Contoh Frase Benda dalam Penulisan Judul


Pada postingan sebelumnya telah disebutkan secara panjang lebar mengenai apa-apa yang perlu diketahui dalam penulisan judul. Salah satunya adalah penuilisan judul sebaiknya ditulis dalam bentuk frase benda, bukan dalam bentuk kalimat.

Meskipun telah diberikan sebuah contoh sebelumnya, ada baiknya apabila diberikan kembali beberapa contoh mengenai hal tersebut dengan harapan, setiap pembaca di blog ini boleh lebih jauh mengerti dan memahaminya.

Beberapa judul di bawah ini telah dirubah dari bentuk kalimat ke bentuk frase benda.

Contoh:

1. KPK Menyetor Rp 25 Miliar ke Kas Negara
Diubah menjadi:
Penyetoran Rp 25 Miliar ke Kas Negara oleh KPK

2. Masyarakat Aceh di Luar Negeri Mengucapkan Selamat Hari Raya Aidul Fitri
Diubah menjadi:
Ucapan Selamat Hari Raya Aidul Fitri dari Masyarakat Aceh di Luar Negeri

3. Presiden SBY Memberi Waktu Mendiknas untuk Menyelesaikan RPP
Kedinasan
Diubah menjadi:
Pemberian Waktu Presiden kepada Mendiknas untuk Penyelesaian RPP Kedinasan

4. Polandia Menentang "Hari Anti Hukuman Mati" 10 Oktober
Diubah menjadi:
Penentangan Polandia terhadap ‘Hari Anti Hukuman Mati’ 10 Oktober

5. Greenpeace mengonfrontasi Deforestasi di Kebun Kelapa Sawit
Diubah menjadi:
Konfrontasi Deforestasi Greenpeace di Kebun Kelapa Sawit

Semoga kelima contoh di atas dapat membantu para pembaca dalam hal penulisan judul.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penulisan 'Nya' dan 'Mu' (Tuhan)

Telah diketahui, bahwa penulisan kata ganti yang ditujukan kepada Tuhan (Allah) selalu menggunakan huruf besar, terkadang banyak ditemukan kesalahan dalam penulisannya, yaitu kurangnya tanda penghubung (-). Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: - Aku bersyukur kepadaNya atas rahmat yang telah diberikan kepadaku ==> seharusnya ditulis: Aku bersyukur kepada - Nya atas rahmat yang telah diberikan kepadaku - KepadaMu aku berdoa, terima kasih Tuhan. Amin. ==> seharusnya ditulis: Kepada - Mu aku berdoa, terima kasih Tuhan. Amin.

Penulisan Kata Ulang

Seringkali kita menemukan penulisan kata ulang yang ditulis tidak benar dalam penulisan judul. Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: 1. Untuk kata ulang yang berupa kata ulang sempurna, semua unsur kata ulang ditulis dengan huruf awal berupa huruf kapital. Contoh:  - Pengevakuasian Barang-barang Pasca Banjir Luapan Ciliwung ==> seharusnya ditulis: Pengevakuasian Barang-Barang Pasca Banjir Luapan Ciliwung 2. Untuk kata ulang tidak sempurna/berimbuhan, kata pertama ditulis dengan huruf awal berupa huruf kapital dan kata kedua ditulis dengan huruf awal berupa huruf kecil. Contoh: - PUISI: Berlari-Lari Aku Mengejar ==> seharusnya ditulis: PUISI: Berlari-lari Aku Mengejar  Penulisan Kata Ulang pada Judul Sedangkan penulisan kata ulang yang tidak dituliskan di dalam judul pun terkadang banyak terdapat kesalahan, yaitu kurangnya tanda penghubung (-). Perhatikan beberapa contoh di bawah ini: - Ia lari terbirit birit hingga meninggalkan tasnya di beranda. ==> seharusnya d...

PREPOSISI

Preposisi atau  kata depan  adalah  kata  yang merangkaikan kata-kata atau bagian  kalimat  dan biasanya diikuti oleh  nomina  atau  pronomina . Preposisi bisa berbentuk kata, misalnya  di  dan  untuk , atau gabungan kata, misalnya  bersama  atau  sampai dengan . Penggolongan Cara penggolongan preposisi bervariasi tergantung dari rujukan yang digunakan. Berikut salah satu cara penggolongan yang dapat digunakan: Preposisi yang menandai tempat. Misalnya  di ,  ke ,  dari . Preposisi yang menandai maksud dan tujuan. Misalnya  untuk ,  guna . Preposisi yang menandai waktu. Misalnya  hingga ,  hampir . Preposisi yang menandai sebab. Misalnya  demi ,  atas . Di, ke, dari Penulisan preposisi ini ditulis terpisah, contoh: di rumah, ke kantor, dan dari Surabaya. Kesalahan yang paling umum adalah penulisan kata seperti "dimana", "disana", "disini", "ditempat", diba...